Bermitra dengan masyarakat, baik peternak maupun petani menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan PT Nestle Indonesia (Nestle) dalam menjalankan bisnisnya. Itu karena Nestle memiliki prinsip bahwa “Agar perusahaan dapat mencapai kesuksesan jangka panjang dan menciptakan manfaat bagi pemegang saham, ia harus juga memberikan manfaat bagi masyarakat”.
Semua itu dituangkan dalam prinsip bisnis yang disebut Creating Share Value.
Sekarang ini, Nestle memproduksi dan memasarkan produk susu Dancow dan kopi Nescafe. Untuk mendapatkan bahan baku susu, Nestle menjalin kerjasama dengan 36.000 peternak sapi perah di 18 Kabupaten/Kotamadya di Jawa Timur, yaitu Kota Batu, Kabupaten Malang, Pasuruan, Kediri, Tulungagung, Blitar, Trenggalek, Ponorogo, Probolinggo, Lumajang, Mojokerto, Jombang, Magetan, Jember, Banyuwangi, Gresik, Madiun dan Tuban. Kemitraan dengan peternak sapi perah ini sudah dilakukan Nestle sejak 1975.
Sedangkan untuk kopi, Nestle bermitra dengan 16.000 petani di dua kabupaten di provinsi Lampung, yaitu Kabupaten Tanggamus dan Kabupaten Lampung Barat. Program kemitraan Nestle dengan petani kopi ini sudah berlangsung sejak 1995.
Pembinaan berkelanjutan dan bantuan teknis bagi para mitra peternak dan petani rutin dilakukan Nestlé agar bisa menghasilkan bahan baku susu dan kopi yang berkualitas.
Nestlé pun mendedikasikan 14 orang agronomist yang berhubungan langsung dengan para pemasok susu segar dan juga para peternak sapi perah. Peningkatan kapasitas petani dilaksanakan melalui training, coaching dan juga demo plot/peternak-peternak percontohan yang secara periodik dimonitor dan dievaluasi perkembangannya.
Ada juga bantuan teknis berupa : Pembinaan mengenai cara penanganan sapi perah dan susu segar sehingga dari waktu ke waktu kualitas susu semakin lebih baik, manajemen beternak sapi perah yang baik, peningkatan kualitas pakan dan hijauan, manajemen kesehatan ternak (pencegahan penyakit mastitis, pemberantasan cacing, dan lain-lain), dan peningkatan produktifitas sapi, bantuan teknis dan non teknis berupa dana tunai (pinjaman) kepada peternak sapi perah dalam bentuk pengembangan Persusuan (fokus pada pengembangan peternak sapi perah): pengadaan sapi, pembuatan silase, peningkatan kualitas hijauan, perbaikan kandang, dan lain-lain.
Di samping itu, Nestle juga melakukan pengolahan limbah sapi perah dan pengembangan energi terbarukan dengan bantuan pembangunan biogas dan pemanfaatan slurry-nya sehingga konsep zero waste dapat terwujud. Kepedulian lingkungan pun dilakukan dengan fokus pada perlindungan sumber air, baik dari pencemaran maupun upaya konservasinya.
Khusus untuk kemitraan dengan petani kopi, Nestlé memiliki program yang dilaksanakan secara global dengan nama Program Nescafé Plan dengan mendedikasikan 4 orang agronomist dan 5 orang field staff yang berhubungan langsung dengan para pemasok kopi dan juga para petani. Selain itu, sebagai upaya percepatan peningkatakn kapasitas Nestle juga membentuk 40 orang ICS / petani pelatih yang akan melaksanakan pelatihan kepada 9 – 10 ribu petani kopi yang dilakukan secara bertahap (6 modul) dan juga demo plot percontohan yang secara periodik dievaluasi perkembangannya.
Kepedulian sosial pada petani juga Nestle lakukan melalui pemberdayaan masyarakat, yaitu dengan membentuk kelompok tani, melatih para petani pelatih (master trainer) yang dilengkapi dengan semua sarana pelatihan. Lalu ada juga kepedulian lingkungan dengan melakukan reboisasi yang bermitra dengan WWF untuk Program New Trees.
Dengan langkah kemitraannya tersebut, Nestle dinobatkan menjadi pemenang dalam ajang Kemilau Daya Saing Produk Pertanian 2013 untuk kategori kemitraan perusahaan besar.